Share

Menghadapi Anak yang Malas Pakai Baju Sendiri

Assalamualaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah rasa syukur kepada Allah, karena minggu ini saya berkesempatan menyerap ilmu lagi di Institut Ibu Profesional {IIP} yaitu Program "Kelas Bunda Sayang". Sebelumnya selama 3 bulan yang lewat saya telah mengikuti program pertama dari IIP yaitu "Kelas Matrikulasi" yang Alhamdulillah dan InsyaAllah akan diadakan wisudanya Desember mendatang {Khusus Pekanbaru-Riau},,, yeeee {senang dan haru juga tapi tetap ya tantangan hidup belum berakhir sampai disana} ehmm lanjutkan langkahmu yah.. {bolehlah smile}. Oia bagi yang belum tahu apa itu IIP bisa di cek di blog saya ini yahh,, gampang kok nyarinya,, karena hanya bebera butir tulisan disini hihi atau tanya mbh gogle juga boleh lah. Sip.

So yaaa,,, setahun kedepan insyaallah saya bisa kembali berbagi di blog yang telah lama menjadi putri tidur ini, untuk berbagi kembali tentang keseruan di Kelas Bunda Sayang bersama IIP. Lets Cekidot... eghemm..

Bismillah Langsung ke Materi 1 yahhh.. 

"Komunikasi Produktif"


Pada materi ini ada games atau tantangan yaitu "berkomunikasi yang produktif" yang harus saya lakukan bersama salah satu anggota keluarga selama lebih kurang 10 hari kedepan, dan saya memilih melakukan tantangan ini bersama anak bujang {read:anak laki-laki}. Namanya Umar usia 4 tahun 9 bulan. Umar memang sedikit lebih manja dari adiknya {mazea}. Komunikasi saya dan umar memang sedikit harus diperbaiki karena faktor "manja" nya itu. 



Project 1 = Hancurkan Rasa Malas Umar =



Kasus 1 :  Malas Pakai Baju Sendiri 

Seperti tahu uminya dapat tantangan hari ini, umar kembali berulah. Pagi tadi setelah mandi, dia tidak mau pakai baju sendiri. Saya memang selalu dibuat ngelus dada oleh tingkah "manja" nya itu. Kadang lucu dan gemas kadang entahlah,, "eta terangkanlah"  kata orang sunda yang lagi viral itu hihi, emang sih dia bisa mandi sendiri tapi belum sempurna memakai sabun dan sampho, jadi saya masih turun tangan untuk memandikannya setiap pagi dan sore.

"umar, ni bajunya nak, ayo pakai bajunya cepat" 

"ndk,, umi yang pakai" balasnya, sambil melempar bajunya kelantai.

"aduhh, pakailah sendiri nak, kan sudah besar, umi mau masak ni" jawab Saya.

Dia tetap tidak mau, malah bersembunyi dibalik gorden {aduh gemes ni anak,, rapat gigi emakmu ini nak} sekalian ajah saya ajak main petak umpet,, "mana umarnya yahh?"

mana umarnya yahh..

Ada 5 menit dia bersikukuh sembunyi di balik gorden itu, dan kesempatan pula buat saya mengabadikan momen "manja" nya ini. Tapi akhirnya saya ingat harus keluarkan jurus "komunikasi produktif" dari IIP  yap semoga berhasil pikir saya. 

"eh anak pintar bisa lho pakai baju sendiri, umar pintar kan nak?" saya merendahkan suara dan merubah intonasi nya sedikit sambil mencoba membuka tirai pintu tempat dia bersembunyi. "ciluk bahhh" dia kaget dan ketawa, dan langsung keluar dari persembunyiannya dan saya langsung memeluknya, sekali lagi saya katakan

 "umar anak pintar?" 

  "iya mi" sambil tersenyum jahil

  "kalau gitu bisa dong pakai baju sendiri"

  "oke mi "  

yesss berhasil,  dia langsung menyambar baju yang tadi sempat di lemparkannya ke lantai. dan 1 2 3 taraaaa... dia memakai baju dan celananya sendiri... "Good Job Umar" Saya langsung mengacungkan jempol dan ciuman di kepalanya sebagai hadiah untuknya.

"umar pintar mi?" katanya meyakinkan saya, setelah selesai memakai baju dan celananya.

"iya dong, kan anak umi, besok jadi anak pintar lagi yahh"

"Oke mi"  sembari mengacungkan jempolnya juga ke arah umi.

yeee berhasilll....😊😊😊
  
Alhamdulillah,, akhirnya pagi tadi saya sedikiti lega bisa menghancurkan rasa malasnya untuk memakai baju sendiri dengan sedikit mengubah cara berkomunikasi. ehmm belum, belum usai ini,, masih ada beberapa hari kedepan untuk menghadapi anak "manja" yang malas pakai baju sendiri ini. Bismillah saja. Besok apa lagi ya ulahnya,,, mari kita pakai jurus komunikasi produktif hancurkan rasa malas umar.


Good Job Boy untuk hari ini. 


#Hari1
#Gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayIIP



Tidak ada komentar: