Share

Jaga Kebersihan yuk!

Assalamualaikum Wr.Wb.
Kamis, 30 November 2017


Memasuki materi kedua di Kelas Bunda Sayang Institut Ibu Profesional saya senang sekali dan  semakin bersemangat, karena materi kali ini adalah tentang Melatih Kemandirian. Dan untuk tantangan atau games level 2 ini, saya tetap memilih melakukannya dengan si sulung Umar. 

Kemandirian memang harus diajarkan kepada anak sejak dini, ini akan berguna untuk kehidupannya kelak di masa depannya. Saya akan memulai dari hal-hal terkecil dahulu yang bisa dilakukan oleh Umar. Saya pun selalu mengajarkan kemandirian kepada anak-anak sejak dia mengerti apa yang saya sampaikan, semisal tentang kebersihan. Mulai dari kebersihan dirinya, sampai kebersihan rumah dan lingkunganya.

Nah hari ini games level 2 dimulai, saya mengatakan kepada umar bahwa hari ini umar akan umi ajarkan bagaimana umar bisa ikut menjaga kebersihan rumah. Seperti biasa ketika saya mengajarkan si abang , si adek zea pun ikut serta.

Pagi tadi setelah asik main, si abang umar minta minum. Memang kadang dia lupa meletakkan gelas minumnya kembali ke atas meja, dan ini pun masih PR bagi saya. Akhirnya pagi tadi tanpa sengaja dia menumpahkan air dalam gelas bekas minumannya. Saya hanya memandangnya dan mengatakan bahwa setelah minum umar harus meletakkan gelas kembali ke atas meja, agar tidak mudah tersenggol dan tumpah. 

"Airnya tumpah mi" kata umar sambil memelas.

"Kalau airnya tumpah, kan karpetnya jadi basah nak, ayo umar harus ngapain?" Tanya saya sambil menunjuk ke arah kain kotor.

Dia segera buru-buru ke arah cucian kotor dan mengambil lap, segera di lapnya air yang tumpah di karpet tersebut. Lalu dia meletakkan lap itu kedalam ember cucian. Memang terkadang dia ingat dan mau membersihkan tapi terkadang dia juga bertingkah hehe.

Lalu saya menasehatinya. 

"Umar, nanti kalau habis minum, jangan lupa ya tarok gelasnya kembali ke atas meja, ok". Jelas saya lembut padanya.

"Ok mi" Dia selalu menjawab seperti itu.


Nah besok saya mau mengajarkan umar agar selesai makan dan minum kembali meletakkan piring dan gelas ke meja atau ke tempat cucian piring. semoga dengan ini dia tahu kalau dia harus bisa melakukannya sendiri tanpa harus di suruh suruh lagi. Siap untuk hari esok....
Wassalam.

#Harike1
#tantangan10hari
#Level2
#KuliahBunsayIIP
#MelatihKemandirian


Aliran Rasa Komunikasi Produktif Tantangan Pertama

Assalamualaikum, Wr. Wb
Jumat, 24 November 2017


Alhamdulillah rasa syukur yang tak terkira ketika saya mengenal sebuah komunitas yang bisa mengajak ibu-ibu untuk memahami profesi mereka. Mengenal diri sendiri dan peranan diri ketika menjadi seorang ibu, yaitu peranan yang komplek, yang sebenarnya butuh ilmu dan kesabaran yang tinggi. Terimakasih Institut Ibu Profesional {IIP}.

Untuk bulan November ini materi yang saya terima adalah tentang Komunikasi Produktif. Bagaimana seorang ibu diajarkan diarahkan untuk  bisa mengubah atau memperbaiki cara berkomunikasi yang baik dan benar kepada diri sendiri, suami, anak-anak dan limgkungan sekitar.

Melalui forum diskusi di grup WhatsApp semua anggota sangat antusias menyimak dan bertanya tentang materi yang dipaparkan. Setelah diksusi selesai, kami pun diberi tantangan untuk melakukan cara-cara berkomunikasi produktif kepada salah satu anggota keluarga, dan saya memilih anak sulung saya Umar.

Selama lebih kurang 10 hari, saya melakukan tantangan ini, yaitu tentang cara berkomunikasi dengan umar yang sedikit manja yang  terkadang enggan memakai baju sendiri, dia merasa cemburu kepada sang adik yang saya bantu pakaikan baju, sehingga membuat dia sedikit berulah akan hal itu setiap pagi yaitu "malas memakai baju sendiri".

Awalnya memang sulit, saya mencari kata-kata yang bisa membuat dia mau untuk memakai baju sendiri, saya sedikit merubah intonasi bicara dan merubah gerakan tubuh atau mimik wajah sesuai materi yang diajarkan di Kelas Bunda Sayang IIP, dan ini sangat efektif untuk membuat dia lebih tahu apa maksud yang ingin saya sampaikan padanya. Mengatakan padanya bahwa kini ia sudah semakin besar dan harus semakin menjadi anak yang pintar, tak lupa pula saya selalu memberikan pujian dan ajungan jempol kepadanya jika dia berhasil mau memakai bajunya sendiri. 

Alhamdulillah dengan bersabar dan merubah cara berkomunikasi dengan Umar mengikuti cara Komunikasi Produktif proses "mau memakai baju sendiri" itu semakin membaik hingga hari ini. Saya tidak lagi susah atau harus kesal melihat umar tidak mau memakai bajunya. Kini malah dia yang mengajak adeknya untuk memakai baju sendiri. Alhamdulillah terimakasih IIP dan Bunda Mentor mbk Amma serta bunda-bunda semua di grup Kelas Bunda Sayang Batch#3 Sumatera 1. 

Terimakasih juga atas Badge yang cantik ini semoga menjadi pengingat bagi saya jika kelak saya mengalami kendala lagi dalam berkomunikasi dan memacu konsistensi saya. 

Badge karena konsisten menulis Hasil Tantangan selama 10h hari berturut-turut


         "Jika seseorang tidak memahami apa yang kamu katakan, maka lihat kedirimu sendiri,                        mungkin cara berkomunikasimu yang harus sedikit diperbaiki".  
          {Roza Sunita. Umi Umazea}

Ditinggal Umi Sampai Sore

Assalamualaikum Wr.Wb.
Senin, 13 November 2017


Hari ini saya merasakan sesuatu yang luar biasa, semua perasaan campur aduk, senang, sedih, dan haru. Pagi-pagi sekali saya sudah menyelesaikan segala pekerjaan rumah, memasak, mencuci pakaian, membereskan rumah, karena hari ini saya janji mau menjaga stand Produk Rumah Tangga Distributor Utama Riau di Bazaar Milad Muhammadiyah. Setelah beres-beres dan siap-siap berangkat si abang Umar tiba-tiba bangun.

Umar paling tidak suka kalau saya pergi tanpa membawanya, tapi kali ini saya harus rela meninggalkan dirumah bersama tantenya, karena bazzar ini rame dan panas, takutnya mereka malah rewel dan enggak betah.

Seperti biasa, saat umar bangun saya selalu menyapanya hangat, namun dia terheran karena pagi-pagi saya sudah rapi dan siap-siap berangkat ke Bazzar.

"Umi mau kemana?" Tanyanya heran.

"Umar, hari ini umi mau pergi jualan dulu, boleh?" Dengan hati-hati saya menjelaskan padanya yang masih setengah mengantuk.

"Huhu, enggak mi" Jawabnya hampir berlinang air mata. Saya sungguh tidak tega untuk meninggalkannya, namun saya sudah janji sama teman yang buka stand untuk jaga standnya hari ini.

"Umi sudah janji sama teman umi nak, jadi umi harus tepati." Saya harus menjelaskan secara jujur kepada anak-anak sesuai ilmu yang saya pelajari di Kelas Bunda Sayang IIP materi Komunikasi Produktif.

"Umar nanti main dirumah ante dan ayang {mertua saya} dulu yah, nanti sore jemput umi kita jalan-jalan, bagaimana?" Saya menatapnya yang sudah setengah menangis. {saya tidak bisa mengabadikan fotonya karena saya benar-benar ikut sedih melihatnya}. Ini pertama kalinya saya meninggalkan anak-anak sampai sore hari, pernah beberapa kali itupun cuman sampai siang, rasanya sungguh luar biasa sedih melihat raut wajah anak yang sehari-hari selalu bersama emaknya.

"Hmmm hnggg, iya mi, nanti umar jemput umi?" Masih sambil berlinang air mata. Saya pun mencium keningnya dan memeluknya,

"Nanti bilangin ke adek juga ya, kalau adek udah bangun" Pesan saya pada umar. Kemudian saya pun berangkat setelah pamitan dengan suami juga.

Selama Bazaar, saya juga selalu ingat anak-anak dirumah, tapi setelh dapat whatshapp dari tantenya kalau mereka sedang tidur siang, saya pun merasa tenang. Sampailah di sore harinya, ketika saya asik berbincang dengan teman Distributor, tiba-tiba dari kejauhan ada yang memanggil saya.

"Umi, Umi, Umar jemput" Umar berlari kencang ke arah saya disusul adiknya zea dan lansung memeluk saya. MasyaAllah rasanya sungguh bahagia dan haru juga, ternyata beginilah rasa yang dirasakan oleh ibu-ibu pekerja diluar sana, sedih ketika harus meninggalkan anak-anak dirumah, dan haru campur senang saat kembali berjumpa dengan anak-anak dirumah.

Sepanjang jalan pulang Umar berebut dengan dedek zea ingin dalam gendongan uminya, saya pun menuruti permintaan mereka, satu saya peluk dengan tangan kanan, satunya lagi dengan tangan kiri, mereka nampak bahagia kembali bisa kepelukan uminya.

Malam ini saat saya menulis ini mereka belum tidur, dan ingin saya temani bermain, karena biasanya siang hari saya selalu menemani mereka main, sekarang mereka minta ganti waktu siang tadi ketika ditinggal. Bahagia memilikimu nak. Alhamdulillah ya Allah. Akhirnya rasa ini kurasakan jua. Semoga kita semua selalu bisa membersamai anak-anak.

masih main jam 11.30 malam

                                                                      Foto Bazaar





Umar enggak ikut foto karena sedang memeluk saya yang sedang ambil foto ini hehe



#Hari12
#Gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayIIP







Main di Car Free Day Menuai Tantrum

Assalamualikum Wr. Wb
Minggu, 12 November 2017

Hari minggu telah tiba,, hatiku gembira,,,!!!





Sudah beberapa minggu belakangan ini saya kembali membawa anak-anak ke CFD {Car Free Day} setiap hari minggu. Mereka sangat senang sekali dibawa kesini, tapi masalahnya adalah banyak "racun" {orang berjualan mainan} bertebaran di sepanjang jalan, itu yang membuat saya kadang surut untuk mengajak mereka, sebab tantrumnya sering muncul disini. Dulu semasa umar berumur 1 hingga 2 tahun, setiap minggu saya dan suami mengajak mereka kemari, tapi saat itu dedek zea pun masih bayi dan belum punya rengekan minta mainan hehe. Tapi syukurlah tante dan om nya turut serta hingga bisa  ikut menjaga mereka. Memang suami saya sekarang tidak pernah ikut lagi, karena sedang bekerja.

Sebelum memasuki jalanan CFD biasanya kami mampir dulu di sebuah taman bermain umum, disana ada mainan seluncuran, ayunan dan lain-lain. Umar dan Mazea memang belum masuk TK atau PAUD tapi disinilah mereka mengenal mainan-mainan anak TK ini. Si adek zea suka sekali mainan ayunan dan seluncuran, sedang si abang hanya suka mainan seluncuran, seperti biasa si abang umar yang suka mainan mobil-mobilan ini tak pernah lupa membawa mainan kesayangan nya itu kemana pun dia pergi. 

Saat main seluncuran, mereka hampir bertabrakan karena kejar-kejaran, hingga dedek hampir terjatuh, namun si abang yang telah saya ajarkan cara meminta maaf ini, selalu ingat kalau salah maka minta maaf.

"eh Maaf dek" begitu katanya. Cek yuk video mereka main disini 👇👇👇




Setelah asik bermain, kami pun mengajak mereka untuk masuk ke area CFD, disana terlihat rame sekali orang yang senam, maupun yang jalan kaki sambil membawa anak-anak. Kebetulan tadi ada acara Hari Kesehatan Nasional, jadi tambah rame dari biasanya. Nah sampailah kami di tempat penyewaan mainan mobil-mobilan, ahaaa disini mereka mulai rewel. Awalnya sih asik ya main mobil-mobilan, si adek zea sama om dan tantenya pakai mobil yang ada remot control nya. Tapi si abang pakai mobilan yang manual.

Setelah jam menujukkan hampir jam 9.00 itu tandanya sebentar lagi acara CFD ini akna berakhir, maka sayapun mengatakan kepada umar bahwa main mobilannya disambung minggu depan, namun dia tantrum.

"Abang umar, udahan yuk main mobilannya, semua orang sudah mau pulang lho nak?" Bujuk saya.

"Hmmm, enggak" Jawabnya sambil merengut. Sementara si bapak yang punya mainan telah meminta untuk berhenti main. 

"Baterainya udah habis nak, di charge dulu ya" Saya mulai memelas khawatir dia tantrum. Rupanya si umar tidak mau juga, dan tetap duduk di atas mobilan itu. Sementara adek zea mau menurut seperti biasanya. Karena lama sekali dia masih tidak mau turun dari mobilan itu, akhirnya saya angkat dan gendong dia keluar dari sana, tapi dia malah mulai meronta dan menangis. Saya pun membawanya ke tempat yang sedikit sepi dan meletakkan dia di sana.

"Ok, umar kalau mau marah, marah dulu disini ya, menangislah dulu, umi tungguin sampai selesai nangis, coba lihat mobilan nya juga udah dibawa sama si bapak itu, jadi tidak bisa main lagi kan?" Terang saya sambil menunjuk ke arah si bapak penyewa mainan tersebut. Tapi si umar tetap menangis, dan saya hanya menunggu dia berhenti menangis. Tampak dia memperhatikan dari jauh si bapak yang punya mainan itu berkemas-kemas hendak pulang. Hingga 15 menit lamanya menunggu dia mereda. barulah kami beranjak pulang.

"Ayok pulang mi, besok main lagi ya mi"  Pinta umar sambil memeluk umi.

Hmm memang sedikit melelahkan hati menghadapi anak tantrum di depan umum. Dulu saya masih terbawa emosi, tapi kini pelam-pelan saya praktekkan cara berkomunikasi produktif seperti yang saya pelajari di Kelas Bunda Sayang IIP. 


#Hari11
#Gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayIIP




Waktu Begitu Cepat Berlalu

Assalamualaikum Wr.Wb
Sabtu, 11 November 2017


Weekend,,,,

Saat ini hari-hari berlalu begitu cepat yah, detik ke jam ke minggu seakan baru kemarin hari sabtu, sekarang sudah sabtu lagi. Begitulah banyak yang dirasakan oleh manusia saat ini, tak terkecuali saya tentunya. Sabtu ini ada cerita yang berbeda dari hari-hari sebelumnya, karena hari ini ada jadwal mau pergi kondangan saudara. Biasanya kalau pergi kondangan ini sedikit repot yah membawa anak-anak, karena mereka itu gampang bosan berada di tengah-tengah keramaian yang riuh seperti pesta pernikahan, saya takutnya mereka kumat tantrum dan rewelnya dan sejenisnya. Hehe

Nah karena mau pergi kondangannya selepas sholat zuhur, maka saya malas mengajak anak-anak mandi pagi, mikirnya juga ntr siang pas mau ikut pesta mereka pasti minta mandi lagi, berabe kalau lama ntr si Babe-nya lama menunggu hehe, maklum sabtu masih sambil ngurus kerjaan juga. 

Jadilah acara mandi pagi ini dipindah ke mandi siang namanya hehe sekitaran jam 11 barulah mereka saya ajak mandi, padahal mereka lagi asik main berdua. 



"Siapa mau ikut pergi pesta, ayo mandi yuk"  Saya sedikit berteriak agar mereka mau memperhatikan apa yang saya katakan, karena biasanya mereka kalau asik main suka acuh tuh sama panggilan saya. Jadi harus pakai cara berkomunikasi produktif yang telah saya dapat di program Kuliah Bunda Sayang IIP. 

"Ya, ya, ikut ikut " Jawab si abang Umar.

"Ayo mandi dek, kita mau ikut ke pesta" Ajak umar kepada adek Zea.

"Ya ya ikut" Jawab adek zea.

Akhirnya mereka mau mandi, karena mereka paling senang diajak ikut-ikut {pergi jalan}. Padahal saya sudah mikir ni, gimana nanti tingkah mereka saat dipesta. Selesai mandi, saya sudah siapkan baju yang akan mereka pakai untuk pergi, tapi saya tetap bertanya kepada mereka apakah mereka mau memakai baju ini atau baju yang lain.

"Umar pakai baju yang ini ya, mau?" Saya menyodorkan baju koko abu-abu yang akan dia pakai.

"Owh, mau pesta ya mi, ok" Jawabnya girang.

"Nah, dedek pakai baju bunga ini yah mau?" Tanya saya juga pada si adek zea.

"enggak mau mi, dedek pakai baju hello kity ajaa" Si adek zea menolak memakai baju yang umi pilihkan.

"Adek, baju helo kittynya buat besok ya dek, kita pergi olahraga di Car Free Day, sekarang kita mau pergi pesta, pakai baju bunga ajah ya, kan bajunya cantik" Bujuk saya dengan sedikit rayuan, akhirnya dedek mau pakai baju yang saya pilihkan. 

"Ayo, ayo pakai bajunya sendiri ya!" Saya mengingatkan mereka, karena biasanya kalau mau pergi ke pesta begini, sayalah yang memakaikan baju untuk mereka. Kali ini saya mau mereka yang pakai baju ke pesta sendiri. Karena sudah sembilan hari yang lewat mereka sudah latihan pakai baju sendiri terutama si abang umar yang kadang kumat "manja" nya tidak pernah saya pakaikan lagi bajunya kecuali membantu jika ada masalah bajunya terbalik hehe. 



"Nah sudah pada ganteng dan cantik anak umi, sekarang tunggu umi dulu ya, umi mau mandi dan sholat, kita tunggu juga Babe pulang dari mesjid, setelah itu baru kita pergi OK" 

"Ok mi"  Mereka memang selalu kompak kalau sudah soal pergi jalan begini, jawab OK nya kenceng sekali, bahkan sampai melompat girang. Anak-anak memang begitu ya, senang sekali diajak jalan keluar.

Setibanya di tempat pesta, sungguh rame sekali yang datang saat itu, syukurnya kami pergi barengan sama mertua dan adik ipar beserta suaminya. Jadi anak-anak ada yang ikut menghandle pikir saya.
Si abang umar dan dedek zea seakan tahu kalau di pesta itu jika baru sampai salaman dulu sama para penerima tamu. Memang saya selalu mengajarkan hal itu kepada mereka setiap berjumpa teman saudara harus salaman dulu tak terkecuali saat pesta. 

Setelah masuk kedalam, mereka langsung minta makan, si abang umar lahap memakan sepiring nasi dengan ayam semur kesukannya, bahkan dia minta nambah, memang lagi lapar ni anak hehe. Dedek zea cuman makan sedikit tapi dia doyan sekali kerupuk, setiap pesta pasti mintanya kerupuk yang dibanyakin. Alhamdulillah saya baru menyadari umar sudah semakin besar, hari ini pergi ke pesta tidak ada drama seperti dulu ketika masih 2 dan 3 tahun yang penuh drama tantrum, sampai saya pernah tidak makan dipesta itu cuman pergi salaman doang, karena umar waktu itu merengek minta es krim dan lolipop. Tapi sekarang tantrum nya sedikit berkurang, walau kadang masih ada. Begitulah waktu cepat berlalu yah,, rasa baru kemarin dia jadi bayi dipangkuan saya sekarang sudah semakin tumbuh besar dan berjalan membimbing tangan kecilnya. 

#Hari10
#Gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayIIP









Semangat Hari Pahlawan

Assamualaikum Wr.Wb
Jumat, 10 November 2017




Sepuluh November, semangat hari pahlawan. Seperti saya yang masih bersemangat dan semakin bersemangat karena setelah delapan hari berlalu menerapkan komunikasi produktif materi program Kuliah Bunda Sayang IIP {Institut Ibu Profesional} dengan anak-anak, terutama buat si abang Umar membuat relung hati dan pikiran saya sedikit adem. Perlu sejuta semangat untuk bersabar menghadapi tingkah anak-anak, karena sejatinya mereka sedang belajar. Jadi sebagai ibu kita musti semangat untuk menjadi pahlawan untuk masa depannya yang lebih baik. Aamiin.





Hari ini, umar semangat lagi dalam tantangan memakai baju sendiri. Seperti tadi pagi ketika baru  bangun dia langsung minta mandi, sementara dedek zea masih bobo. Walaupun mandi sendiri dia tetap bersenandung tanda riang menyanyikan lagu "Bangun tidur ku terus mandi,,dst."  Tak lama setelah itu dedek zea pun bangun dan disuruh mandi oleh babang umar. "Ayo mandi dek!" Teriak umar dari kamar mandi ketika si adek muncul di depan kamar mandi.

Entah kenapa hari ini dia begitu bersemangat, seperti tahu bahwa hari ini adalah hari pahlawan. Padahal saya tidak menceritakan hal apapun sebelumnya kepadanya. Mungkin dia baru bermimpi indah hehe. 

"Umar senang sekali pagi ini?" Tanya saya padanya.

"Iya mi, umar mau nonton me quin mi {Film Lightning McQueen maksudnya}." Walah ternyata dia ingat, semalam saat pillow talk babenya janji mau ajak nonton film tersebut pagi ini {via VCD}. Hmm patesan dia senang sekali.  

 "ok, kalau gitu pakai baju nya dulu ya"

"Enggak, umar mau nonton dulu mi." What? umar maunya ntu film di putar dulu baru dia mau pakai baju.  Gimana ni tanya saya dalam hati. Mungkin dia berpikir babe nya akan ingkar janji, karena babe pagi-pagi sudah harus buru-buru ada kerjaan diluar. Jadilah saya sedikit bohong padanya demi menyelamatkan janji babe kepada umar.

"Owh iya umi lupa, tadi babe bilang, mau kerja dulu sebentar, abang nonton dulu sendiri ya, biar umi yang hidupkan kasetnya, bagaimana? Nanti kalau babe pulang babang bisa nonton lagi sama babe mau?" Saya menjelaskan kepada umar dengan hati-hati. Alhamdulillah dia mau menurut, dan akhirnya saya hidupkan dulu filmya dan dia pun menonton sambil memakai bajunya. 

Yap sebagai ibu, saya harus banyak sabar dan putar otak untuk berkomunikasi dengan umar agar dia mengerti. Tak mudah memang, namun saya harus berjuang demi anak. Menjadi pahlawan yang siap mendukungnya membimbingnya kapan saja dan dimana saja. Ibu mesti punya stok sabar banyak-banyak caranya ya dari latihan setiap hari berkomunikasi yang produktif setiap hari tanpa putus.

Selamat Hari Pahlawan, tetap semangat.


#Hari9
#Gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayIIP

Mengajak Anak untuk Saling Memaafkan

Assalamualaikum Wr.Wb
Kamis, 09 November 2017




Hari ini cuaca lumayan cerah-ceria di Pekanbaru. Para emak sedikit lega karena jemuran hari ini selamat dari gerimis mengundang, termasuk saya yang sedari kemarin menunggu kedatangan mentari menyinari bumi hehe. Kain kotor sudah berember-ember menumpuk di depan kamar mandi, seakan berteriak "ayo cuci aku".

Sementara itu, tantangan game level 1 hari ini, sudah memasuki hari ke-8, komunikasi saya dan umar semakin di uji. Saya semakin dibuat putar otak lagi dan lagi dalam menerapkan materi Komunikasi Produktif materi pertama Kuliah Bunda Sayang IIP {Instititut Ibu Profesional}. Pasalnya pagi tadi Umar seakan kembali ke hari pertama tantangan yaitu "malas pakai baju sendiri" atau "manjanya kumat". 

Berhasil atau enggak yah saya meyakinkan dia kembali untuk tetap jangan malas pakai baju sendiri lagi? Begini ceritanya. 😉😉😉





Subuh tadi selesai sholat, saya bergegas memasukkan pakaian kotor ke mesin cuci, pasalnya cucian sudah menumpuk sejak 2 hari yang lalu, karena hujan dan gerimis yang setia turun, maka jemuran pun banyak yang tidak kering. Sambil menunggu mesin cuci selesai dengan pekerjaannya, saya lanjut ke dapur mencuci piring dan kegiatan domestik ala emak lainnya. Beres semua pekerjaan jam 09.00 Wib. Umar dan Mazea pun bangun.

Seperti biasa saya menyapa mereka dengan ritual sapaan khusus "Assalamualaikum babang Umar dan dedek Zea, anak-anak umi udah bangun ya?" Sapaan paling manis yang tidak boleh dilewatkan setiap pagi plus pelukan mesra emak ke anaknya. Awas aja kalau enggak disapa seperti itu bakalan rewel sepanjang haru ntu dua bocah, hehe.

Setelah saya melepas pelukan kepada keduanya, mereka kegirangan dan langsung menuju arah tempat mainan. Awalnya saya ingin menyuruh mereka mandi dulu baru main, tapi tidak digubris, begitulah kalau mainannya sudah tersusun rapi, mereka gatal ingin segera main.

"Umar, Zea lagi asik main ya?" Saya pun mendekati keduanya.

"Hmmm main sambil mandi yuk, sekalian mainannya dimandikan mau?" Saya menawarkan dua pilihan kepada mereka, ini salah satu trik komunikasi produktif yang saya pelajari di Kuliah Bunda Sayang IIP agar anak-anak mau mengerti dan mau mendenga kita, tentunya juga dengan intonasi yang lembut dan mimik wajah yang mendukung juga.

Akhirnya mereka mau mandi untuk pagi ini, walaupun sambil main. 

"Baiklah, mandikan mainananya {mobil-mobilan} 5 menit ya, setelah itu gosok gigi dan pakai sabun ok"  

"Ok mi" jawab mereka kompak.

Nah masalah muncul ni, tadi pas mandikan mainannya, salah satu mobil si abang hampir masuk ke lubang pembuangan air yang tutupnya setengah lepas, ini membuatnya kesal, karena si adek yang menjatuhkannya. Alhasil dia jadi cemberut ketika di suruh pakai baju sendiri lagi. Saya pun musti menggunakan kalimat produktif lagi untuk membujuknya. Tapi saya meminta adek zea untuk minta maaf sama abangnya.

"Adek, tadi adek salah lho, sudah jatuhkan mobilan abang, sekarang minta maaf yuk sama abang umar"  Zea yang penurut ini selalu mau menuruti kata umi. Dia juga terbiasa meminta maaf kalau memukul saya, atau siapa saja saat rewel.

"Nah, adek udah minta maaf, abang mau maafkan adek?" Tanya saya pada umar. Dia pun mengangguk tanda mau dan umar pun tertawa senang sambil segera mengambil bajunya sementara si adek sudah selesai memakai baju, abang umar pun tak lupa memberikan dua jempol untuk memuji adeknya yang sudah selesai memakai baju sendiri itu. Dan mereka pun lanjut main bersama.



#Hari8
#Gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayIIP



Mengajak Anak-Anak untuk Menentukan Pilihan

Assalamualaikum Wr.Wb
Rabu. 08 November 2017



Hujan masih setia turun di bumi melayu Riau sejak awal bulan November, saya pun larut didalam hujan ini plus sambil menyaksikan live pernikahan putri presiden Jokowi, Kahiyang Ayu. Selamat ya buat kedua mempelai semoga bisa membentuk keluarga yang sakinah mawaddah warahmah, Aamiin.
{sayang enggak di undang hehe}. 

Oia, sampai lupa, ini mau laporan game level 1 Komunikasi Produktif Kuliah Bunda Sayang IIP sudah memasuki hari ke-7, cepat-cepat  buka laptop dan nulis gimana kegiatan umar pagi tadi dalam memakai baju sendiri sebelum larut lagi dalam resepsi pernikahan putri presiden nanti habis magrib, jadi saya korbankan tidur siang dulu deh heheh.



Cuaca tadi pagi memang sangat enak untuk tetap lanjut bobo. Begitu juga dengan kedua bocah saya Umar dan Zea. Tapi Saya memilih membersihkan halaman, mencabuti rumput dan menggemburkan tanah di pot untuk menanam bunga, mumpung hari tidak terik dan sedikit gerimis, cuaca ini sangat membantu saya dalam membersihkan halaman belakang rumah, karena rumput akan mudah dibersihkan akibat tanah lembab dan basah. 

Jam dinding menunjuk pukul 11.00 Wib,  Saya pun menyudahi pekerjaan saya, dan melihat ke kamar tidur, eh ternyata Umar dan Zea sudah asik bersenandung di dalam kamar mandi, ya sudah saya biarkan mereka asik mandi dan saya lanjut membersihkan diri juga di kamar mandi luar.

"ehh pada senang mandinya ya?" Saya mengagetkan mereka yang sedang asik bermain air.

"iya mi, ya mi"  jawab mereka kompak.

"udahan yuk, udah dari tadi mandinya kan, nanti masuk angin , demam lho."  Akhirnya mereka mau menurut kata saya tanpa rengekan. Selesai pakai handuk mereka kompak menuju lemari dan memilih baju yang akan dikenakan. Si abang Umar terlihat bingung mau pakai baju apa sementara adek zea sudah menentukan pilihan bajunya. 

"lomba lagi mi" tanya Umar. Dia kegirangan pengen lomba lagi memakai baju dengan adek Zea.

"boleh, ayo siapa yang selesai pakai baju dengan benar, nanti setelah sarapan umi kasih coklat  mau?" 

"mau, mauuu."
Mereka pun bersorak gembira dan segera mau memakai baju sendiri dan yahh abang umar kalah lagi dari adek Zea, tapi dia tidak cemberut lagi karena sudah tahu sebabnya kenapa adek duluan selesai, seperti kemarin.


Namun setelah selesai, ada kendala sedikit pagi tadi, karena si abang pengen langsung minta coklatnya tanpa mau sarapan nasi dulu. Begitu juga dengan Zea. Saya harus putar otak ni, untuk menggunakan komunikasi produktif .

"lhoo, tadi kan umi udah bilang, umi akan kasih coklat setelah sarapan" jelas Saya dengan tegas namun tetap berusaha lembut.{gimana lah itu ekpresinya hehe}. Namun mereka tetap cemberut,"ayo pikir-pikir dulu ya." Saya pun melanjutkan cuci piring di dapur. 

Tidak lama setelah itu, mungkin mereka sudah menyadari kalau umi tetap tidak akan memberi coklat sebelum sarapan, akhirnya mereka mengalah.

"mi sarapan dulu mi" kata si abang Umar.

"nah gitu dong, anak pintar umi, dedek juga sarapan dulu ya?" Dedek hanya mengangguk tanda setuju. Baiklah anak-anak umi, mari kita sarapan.


#Hari7
#Gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayIIP





Lomba Pakai Baju Sendiri

Assalamualaikum Wr. Wb
Selasa, 07 November 2017



Asikk......!
Sudah masuk hari ke-enam game level 1 tantangan Komunikasi Produktif Kuliah Bunda Sayang IIP. Umar sama si adek Zea makin kompak ni, selama 5 hari yang lewat si adek zea juga enggak mau ketinggalan lho, dia juga ikut memperhatikan si abang yang semangat dalam memakai baju sendiri sehabis mandi. Tadi padi dia juga ikutan pengen masuk lensa umi. Hehe 




Tak biasanya Umar dan Zea bangun sepagi ini, aroma roti yang menggoda dari arah dapur mungkin membangunkan mereka. Hari ini Saya lagi testi membuat roti resep dari Rumbel Boga IIP. Sebenarnya buat diikutkan Challenge juga sih, semoga menang ya hehe. 



"umi masak roti?" Umar tergopoh dari kamar dengan mata masih sayu alias bangun tidur.

"eh anak umi udah bangun, assalamualaikum Umar. Iya nak, Umar mau roti?" saya pun menyapannya seperti biasa dan balik bertanya padanya.

"iya mau, mau"  jawabnya girang.

"eh tapi Umar belum mandi lho,, busuk ihh, mandi dulu ya, biar ganteng"

"hmm,,ok mi, eh adek juga bangun mi." Tiba-tiba adek Zea juga muncul dari arah kamar langsung menuju dapur tempat umi berada.

"eh adek juga udah bangun, assalamualaikum dedek Zea. Bagaimana kalau mandi dulu yuk sama babang umar, nanti baru makan roti?" Saya langsung menawarkan  mereka berdua untuk mandi dulu.

Mereka segera lari ke kamar mandi tanda setuju. Seperti kemarin pagi ini  mereka juga girang menggosok gigi sambil bersenandung. Setelah selesai memandikan mereka, saya segera ke dapur untuk mengecek apakah rotinya sudah matang atau belum. Sementara itu terlihat umar dan dedek zea asik memilih baju di lemari, saya pun menghampiri mereka.

"ayo, siapa yang duluan siap pakai baju, umi kasih roti coklat"

"iya, iya" jawab mereka kompak.

Ternyata adek zea yang duluan siap memakai bajunya, si abang sedikit cemberut dan heran. Kenapa adek zea duluan selesai ya? Saya pun bertanya kepada Umar "lho kok adek yang duluan selesai bang"

Spontan Umar menjawab, "dedek cuman pakai 2 mi, abang 3" sela umar sambil manyun. Anak pintar, dia tahu kalau adek zea cuma pakai 1 celana dan 1 baju, sementara dia 2 celana dan 1 baju, makanya si adek zea duluan selesai memakai bajunya. 

"pintar anak umi, ya udah, keduanya dapat roti coklat kok" saya meyakinkan umar sambil cekrek cekrek {fotoin mereka yang asik lomba pakai baju sendiri. "asik-asik" jawab merekaHehe lucu ya mereka, si adek sampai melirik ke arah abang umar dan mengatakan "cepatlah bang!" Setelah mereka selesai Saya pun memeluk keduanya dan mengatakan keduanya adalah sang juara. 



"ayo senyum nak, kasih umi dua jempol." Cekrek-cekrek, jadilah foto duo juara umi. Umar dan dedek Zea. Sehat selalu ya nak. Love you.


#hari6
#Gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayIIP

Urutan Pakai Baju yang Terbalik

Assalamualaikum wr wb
Senin 06 Nov 2017


Memasuki hari kelima tantangan game level 1 Komunikasi Produktif Kuliah Bunda Sayang IIP, Saya makin terpacu mengajak Umar untuk lebih baik lagi dalam kesehariannya, terutama merubah kata perintah menjadi pilihan untuknya. Seperti empat hari yang lewat bagaimana dia yang awalnya malas-malasan memakai baju sendiri, kini tidak perlu disuruh atau diberikan kalimat perintah lagi. Dia sudah mulai menyadari bahwa sekarang dia sudah besar dan sebentar lagi akan masuk sekolah TK {masih rencana}.



Pagi tadi tidak seperti pagi kemarin, umar sangat antusias untuk segera mandi karena si adek zea juga sudah bangun dan mengajak mandi bersama, apalagi kalau bukan untuk main-main air, sepanjang mandi mereka bersenandung riang, lagu yang selalu saya nyanyikan ketika mandi :

Bangun tidur ku terus mandi
Tidak lupa menggosok gigi

habis mandi kita tolong ummi
membersihkan tempat tidur kami

Gelak tawa terdengar riuh dikamar mandi, sepertinya mereka senang sekali mandi pagi ini, karena akan diajak kerja oleh Babe. Hampir setiap hari kalau Babe tidak terlalu sibuk selalu mengajak kami ikut kerja juga {mengantar barang dan sebagainya}. Suara senandung riang terdengar lagi "brush brush brush your teeth,,". Mereka juga hapal lagu berbahasa inggris itu saat menggosok gigi.

Seperti biasa, usai mandi mereka akan menyerbu lemari untuk mengambil pakaian masing-masing. si adek maunya baju hello kitty warna pink, nah si abang umar kali ini memilih baju abu-abu. Saya hanya memperhatikan mereka dari arah dapur yang memang berdekatan dengan kamar tidur kami sambil tetap memegang HP untuk mengabadikan moment ini untuk laporan game level 1 hari ini.

Tanpa aba-aba umar dengan sigap memakai bajunya dahulu, tumben biasanya dia memakai celana dalam dulu baru celana panjang dan baju, sekarang urutannya dibalik, baju dulu baru celana dalam dan celana panjang. Saya pun bertanya padanya "lho kok baju dulu nak, bukan celana dalam yang dipakai?"

"dingin mi" katanya.

"Owhh jadi kalau dingin pakai baju dulu yah?" Ada-ada aja jawaban si anak bujang ini.

"iya mi, enggak apa-apa kan mi?'' 

"ya, enggak apa-apa nak, asal kamu tidak malas lagi ya, untuk pakai baju sendiri"

 Baiklah mungkin ini akan jadi gaya baru untuk nya,, hehe kids zaman now. 

Sementara si adek balik lagi ke kamar mandi untuk mengambil mainannya yang tertinggal, si abang sudah siap memakai bajunya dan dia tahu kalau saya selalu mengabadikan moment ini lalu tanpa disuruh langsung pasang pose dua jempol. 




Good Job Umar. Walau urutan pakai bajunya terbalik hari ini, tapi okelah enggak apa. umi tetap bangga padamu.



#hari5
#Gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayIIP






Menghargai Pilihan Anak

Assalamulaikum wr.wb
Minggu 05 Nov 2017

Menjelang waktu isya hari ini, hujan datang membasahi bumi. Membawa kesejukan dan ademnya hati yang hari ini sedikit panas dan mengecewakan bagi anak bujang saya Umar . Pasalnya dari pagi sudah dijanjikan untuk jalan-jalan, namun karena Babe {sebutan untuk ayah bagi anak-anak} mendadak ada  pekerjaan, akhirnya jalan-jalan ditunda nanti selepas sholat isya, dan sudah barang tentu tadi pagi umar tidak mau mandi karena dia memilih untuk tidur kembali dan bangun sekitar jam sebelas-an menjelang siang. Jadi game level 1 {tantangan Komunikasi Produktif Kuliah Bunda Sayang IIP} yang sudah 3 hari ini berjalan di pagi hari, saya alihkan ke sore hari.

sholeh umi
Setelah saya sholat ashar, terlihat Umar dan dedek Zea masih asik dengan mainan mobil-mobilan mereka. Saya yang kegerahan karena dari pagi juga belum mandi {maklum hari minggu ngeles}, mengajak mereka mandi bersama. Mereka juga sedari pagi belum mandi langsung meloncat kegirangan menuju kamar mandi dan segera membuka baju serta celana masing-masing. Memang mereka jika sore hari mandi bersama sambil main air dan ikut memandikan mainan-mainan mereka.  

Hari ini saya ingin menguji umar. Apakah dia telah menyadari bahwa setelah mandi dia harus memakai bajunya sendiri {ini tantangan game level 1 diatas} atau malah kembali malas jika saya tidak mengatakan "the magic word" yaitu Anak Pintar padanya seperti 3 hari sebelumya. Jadi setelah acara mandi usai, saya mencoba diam saja dan hanya memperhatikannya dari arah dapur, namun saya sengaja menaroh baju yang akan dikenakannya diatas kasur. 

Setelah keluar dari kamar mandi, terlihat dia langsung ke arah lemari untuk mengambil baju, tapi kelihatannya dia kebingungan mau pakai baju apa. Lalu saya datang dan mengatakan padanya :

"umar, bajunya udah umi tarok di atas kasur, umar mau pakai baju itu atau baju yang lain?" 

"hmmm, baju ini aja mi, yellow" jawabnya, sambil tersenyum dan langsung menyambar baju yang sedari tadi sudah saya siapkan diatas kasur, saya hanya tersenyum dan langsung sigap mengambil HP untuk mengabadikan kegiatan memakai baju tersebut.

Tanpa perintah dan kata-kata "Anak Pintar" Umar dengan sadar langsung memakai baju dan celananya sendiri, tapi ketika mulai memakai celana dalamnya dia terdengar berguman lho,, 

"umar pintar mi."  Cekrek dapat fotonya hehe. 



Alhamdulilah senang melihat perkembangan Umar yang semakin baik ini. Hari ini saya menambah pilihan untuknya memilih memakai baju apa, tapi dia tetap suka dengan baju yang saya pilihkan untuknya. Saya hargai itu, I Love my Boy.

#hari4
#Gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayIIP




Dua Jempol untuk Umar

Assalamualaikum Wr.Wb.
dua jempol untuk umar


Memasuki hari ketiga dalam melakukan tantangan menerapkan Komunikasi Produktif dalam Kuliah Online Bunda Sayang IIP, cukup membuat Saya puas sampai di hari ini. Cara berkomunikasi yang telah Saya ubah dalam mengajak Umar {4thn 9bln} untuk tidak lagi malas memakai baju sendiri cukup berhasil. Alhamdulillah.

Tantangan atau yang disebut game level 1 {dalam Kuliah Online Bunda Sayang IIP} ini, Saya lakukan setiap pagi setelah Umar mandi pagi. Dan sampai di hari ketiga ini alhamdulillah berjalan makin baik, dan Saya berharap dari game level 1 ini kedepannya Umar tidak perlu lagi disuruh-suruh untuk memakai baju sendiri, Saya berharap dia bisa memahami bahwa setelah mandi langsung bisa mengambil baju sendiri di lemari dan langsung memakainya tanpa perintah dari ummi atau babenya {sebutan anak-anak untuk ayah mereka}

Seperti yang tadi saya jelaskan bahwa di hari ketiga sudah ada nampak perubahan pada pemahaman Umar, selanjutnya saya akan tetap terus memantaunya hingga tujuan saya diatas bisa tercapai. Aamiin.

Pagi tadi....

"hai, anak umi udah bangun. Assalamualaikum Umar." Begitu saya selalu menyapa Umar setiap dia bangun pagi dan langsung nemeluknya. Seandainya saya lupa melakukan ritual ini setiap pagi, maka dialah yang akan menyapa saya duluan dengan sapaan khas nya "mi,, umar udah bangun!"  kata-kata ini menunjukkan bahwa dia ingin disapa dengan sapaan diatas alias ritual diatas.

Kebetulan tadi pagi Saya telah selesai urusan memasak sarapan jadi Saya langsung menawarkan kepadanya untuk segera mandi. Setelah mandi selesai, saya baru ingat untuk mengatakan the magic word yang sudah dua hari ini saya pakai untuk membuat dia paham bahwa dia harus memakai baju sendiri mulai dari sekarang dan kedepannya. "Umar Anak Pintar".

"eh sayang, sana ambil baju dan celananya dan jangan lupa pakai sendiri ya anak pintar" pinta saya padanya. Saya pun menjelaskan bahwa dua hari yang lewat dia sudah menjadi anak yang baik dan mau menurut kata umminya. 

Sementara saya kembali sibuk dengan cucian, eh tiba-tiba dia sudah selesai memakai celana dalam dan saya hampir lupa untuk mendokumentasikannya. Saya langsung tergopoh-gopoh mengambil HP yang sedang di recharge di dekat televisi dan hampir saja terpeleset. Syukurlah masih bisa cekrek, cekrek sambil menahan ketawa karena saking senangnya melihat perubahan umar dan ingat hampir terpeleset tadi, sungguh pagi tadi Saya sangat senang.



Setelah selesai sesi pemotretan, saya pun memberikan umar hadiah dua jempol sambil berkata padanya "Umar Pintar, dua jempol buat Umar." Dia pun ikut senang dan ikut mengacungkan dua jempolnya kearah ummi, dengan sigap saya yang masih pegang HP langsung tekan tombol kamera lagi. Akhirnya kami tertawa lepas dan saya jelas langsung memeluknya, sambil berdoa untuk kebaikannya.

#hari3
#Gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayIIP









The Magic Word "Anak Pintar"

Assalamualaikum Wr. Wb.

Hari ini adalah hari kedua melakukan tantangan atau game level 1 materi Komunikasi Produktif bersama IIP {Institut Ibu Profesional} Kelas Bunda Sayang Batch #3. Saya sangat senang sekali bisa menemukan satu kata yang menurut saya magic, yang dari kemarin di hari pertama tantangan telah Saya gunakan pada partner saya dalam game ini yaitu bersama si anak bujang "umar" {4thn 9bln}. Kata itu adalah "Anak Pintar".

Pada tantangan hari pertama kemarin, kasusnya adalah umar yang malas memakai baju sendiri,  dengan kalimat yang produktif alhamdulillah dia yang awalnya enggan untuk memakai baju sendiri akhirnya mau untuk memakai bajunya sendiri baca disini. Hingga sorepun ketika selesai  mandi dia langsung dengan sigap mengatakan "umar anak pintar kan mi?" Sambil mengambil bajunya di lemari dan happ langsung memakainya.. GOOD JOB BOY!



Hari Ke-2

Pagi tadi dia agak telat bangun karena semalam rada batuk dan pilek, karena tidak ada indikasi demam makanya Saya tetap memandikannya. Ketika mandi saya mengajaknya ngobrol tentang tantangan hari ini,

"Umar, nanti setelah mandi pakai baju sendiri lagi ya?" Saya menatap wajahnya sambil tetap menggosok badannya pakai sabun.

"hmmm" dia hanya berguman sambil asik mengusap matanya yang pedih kena shampo. 

"eh maafkan umi nak, matanya perih ya kena shampo?" Saya pun langsung menyiram tubuhnya dari kepala sampai kaki. Dia hanya mengangguk dan sedikit merengek.

"oke, sudah bersih nak, oia nanti pakai baju sendiri ya,, kan Umar anak pintar" pinta Saya sambil membersihkan sisa air ditubuhnya dengan handuk. Saya baru ingat menggunakan kata magic itu untuk meyakinkan dia agar hari ini mau memakai bajunya sendiri lagi.

"oke mi" katanya dengan penuh semangat.


"anak pintar"

Alhamdulillah hari ini berhasil dengan the magic word "Anak Pintar". Tidak ada lagi drama dia ngumpet di balik gorden seperti kemarin hihi, dan kata-kata ini juga memberikan efek yang baik untuk adeknya Mazea {3thn 2bln}, si bungsu ini juga telah tersihir dengan kata-kata itu dan dia juga tidak mau kalah dengan si abang dalam melakukan hal yang sama yaitu memakai baju sendiri. 

"dedek juga pintar mi, dedek pakai baju sendiri juga" ujar zea, ketika Saya mau memakaikan baju untuknya. Alhamdulillah saya hanya bisa bersyukur dan tersenyum senang. Komunikasi dengan anak memanglah harus dipilah-pilah dan intonasi serta pendekatannya haruslah lembut seperti mereka.

"bang, dedek juga pintar bang"

Sukses hari ini dengan  the magic word "Anak Pintar". Ibarat pepatah "sekali mendayung 2  3 pulau terlampaui". hmmm bagaimana besok ya?


#Hari2
#Gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayIIP

Menghadapi Anak yang Malas Pakai Baju Sendiri

Assalamualaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah rasa syukur kepada Allah, karena minggu ini saya berkesempatan menyerap ilmu lagi di Institut Ibu Profesional {IIP} yaitu Program "Kelas Bunda Sayang". Sebelumnya selama 3 bulan yang lewat saya telah mengikuti program pertama dari IIP yaitu "Kelas Matrikulasi" yang Alhamdulillah dan InsyaAllah akan diadakan wisudanya Desember mendatang {Khusus Pekanbaru-Riau},,, yeeee {senang dan haru juga tapi tetap ya tantangan hidup belum berakhir sampai disana} ehmm lanjutkan langkahmu yah.. {bolehlah smile}. Oia bagi yang belum tahu apa itu IIP bisa di cek di blog saya ini yahh,, gampang kok nyarinya,, karena hanya bebera butir tulisan disini hihi atau tanya mbh gogle juga boleh lah. Sip.

So yaaa,,, setahun kedepan insyaallah saya bisa kembali berbagi di blog yang telah lama menjadi putri tidur ini, untuk berbagi kembali tentang keseruan di Kelas Bunda Sayang bersama IIP. Lets Cekidot... eghemm..

Bismillah Langsung ke Materi 1 yahhh.. 

"Komunikasi Produktif"


Pada materi ini ada games atau tantangan yaitu "berkomunikasi yang produktif" yang harus saya lakukan bersama salah satu anggota keluarga selama lebih kurang 10 hari kedepan, dan saya memilih melakukan tantangan ini bersama anak bujang {read:anak laki-laki}. Namanya Umar usia 4 tahun 9 bulan. Umar memang sedikit lebih manja dari adiknya {mazea}. Komunikasi saya dan umar memang sedikit harus diperbaiki karena faktor "manja" nya itu. 



Project 1 = Hancurkan Rasa Malas Umar =



Kasus 1 :  Malas Pakai Baju Sendiri 

Seperti tahu uminya dapat tantangan hari ini, umar kembali berulah. Pagi tadi setelah mandi, dia tidak mau pakai baju sendiri. Saya memang selalu dibuat ngelus dada oleh tingkah "manja" nya itu. Kadang lucu dan gemas kadang entahlah,, "eta terangkanlah"  kata orang sunda yang lagi viral itu hihi, emang sih dia bisa mandi sendiri tapi belum sempurna memakai sabun dan sampho, jadi saya masih turun tangan untuk memandikannya setiap pagi dan sore.

"umar, ni bajunya nak, ayo pakai bajunya cepat" 

"ndk,, umi yang pakai" balasnya, sambil melempar bajunya kelantai.

"aduhh, pakailah sendiri nak, kan sudah besar, umi mau masak ni" jawab Saya.

Dia tetap tidak mau, malah bersembunyi dibalik gorden {aduh gemes ni anak,, rapat gigi emakmu ini nak} sekalian ajah saya ajak main petak umpet,, "mana umarnya yahh?"

mana umarnya yahh..

Ada 5 menit dia bersikukuh sembunyi di balik gorden itu, dan kesempatan pula buat saya mengabadikan momen "manja" nya ini. Tapi akhirnya saya ingat harus keluarkan jurus "komunikasi produktif" dari IIP  yap semoga berhasil pikir saya. 

"eh anak pintar bisa lho pakai baju sendiri, umar pintar kan nak?" saya merendahkan suara dan merubah intonasi nya sedikit sambil mencoba membuka tirai pintu tempat dia bersembunyi. "ciluk bahhh" dia kaget dan ketawa, dan langsung keluar dari persembunyiannya dan saya langsung memeluknya, sekali lagi saya katakan

 "umar anak pintar?" 

  "iya mi" sambil tersenyum jahil

  "kalau gitu bisa dong pakai baju sendiri"

  "oke mi "  

yesss berhasil,  dia langsung menyambar baju yang tadi sempat di lemparkannya ke lantai. dan 1 2 3 taraaaa... dia memakai baju dan celananya sendiri... "Good Job Umar" Saya langsung mengacungkan jempol dan ciuman di kepalanya sebagai hadiah untuknya.

"umar pintar mi?" katanya meyakinkan saya, setelah selesai memakai baju dan celananya.

"iya dong, kan anak umi, besok jadi anak pintar lagi yahh"

"Oke mi"  sembari mengacungkan jempolnya juga ke arah umi.

yeee berhasilll....😊😊😊
  
Alhamdulillah,, akhirnya pagi tadi saya sedikiti lega bisa menghancurkan rasa malasnya untuk memakai baju sendiri dengan sedikit mengubah cara berkomunikasi. ehmm belum, belum usai ini,, masih ada beberapa hari kedepan untuk menghadapi anak "manja" yang malas pakai baju sendiri ini. Bismillah saja. Besok apa lagi ya ulahnya,,, mari kita pakai jurus komunikasi produktif hancurkan rasa malas umar.


Good Job Boy untuk hari ini. 


#Hari1
#Gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayIIP