Share

Mengajak Anak-Anak untuk Menentukan Pilihan

Assalamualaikum Wr.Wb
Rabu. 08 November 2017



Hujan masih setia turun di bumi melayu Riau sejak awal bulan November, saya pun larut didalam hujan ini plus sambil menyaksikan live pernikahan putri presiden Jokowi, Kahiyang Ayu. Selamat ya buat kedua mempelai semoga bisa membentuk keluarga yang sakinah mawaddah warahmah, Aamiin.
{sayang enggak di undang hehe}. 

Oia, sampai lupa, ini mau laporan game level 1 Komunikasi Produktif Kuliah Bunda Sayang IIP sudah memasuki hari ke-7, cepat-cepat  buka laptop dan nulis gimana kegiatan umar pagi tadi dalam memakai baju sendiri sebelum larut lagi dalam resepsi pernikahan putri presiden nanti habis magrib, jadi saya korbankan tidur siang dulu deh heheh.



Cuaca tadi pagi memang sangat enak untuk tetap lanjut bobo. Begitu juga dengan kedua bocah saya Umar dan Zea. Tapi Saya memilih membersihkan halaman, mencabuti rumput dan menggemburkan tanah di pot untuk menanam bunga, mumpung hari tidak terik dan sedikit gerimis, cuaca ini sangat membantu saya dalam membersihkan halaman belakang rumah, karena rumput akan mudah dibersihkan akibat tanah lembab dan basah. 

Jam dinding menunjuk pukul 11.00 Wib,  Saya pun menyudahi pekerjaan saya, dan melihat ke kamar tidur, eh ternyata Umar dan Zea sudah asik bersenandung di dalam kamar mandi, ya sudah saya biarkan mereka asik mandi dan saya lanjut membersihkan diri juga di kamar mandi luar.

"ehh pada senang mandinya ya?" Saya mengagetkan mereka yang sedang asik bermain air.

"iya mi, ya mi"  jawab mereka kompak.

"udahan yuk, udah dari tadi mandinya kan, nanti masuk angin , demam lho."  Akhirnya mereka mau menurut kata saya tanpa rengekan. Selesai pakai handuk mereka kompak menuju lemari dan memilih baju yang akan dikenakan. Si abang Umar terlihat bingung mau pakai baju apa sementara adek zea sudah menentukan pilihan bajunya. 

"lomba lagi mi" tanya Umar. Dia kegirangan pengen lomba lagi memakai baju dengan adek Zea.

"boleh, ayo siapa yang selesai pakai baju dengan benar, nanti setelah sarapan umi kasih coklat  mau?" 

"mau, mauuu."
Mereka pun bersorak gembira dan segera mau memakai baju sendiri dan yahh abang umar kalah lagi dari adek Zea, tapi dia tidak cemberut lagi karena sudah tahu sebabnya kenapa adek duluan selesai, seperti kemarin.


Namun setelah selesai, ada kendala sedikit pagi tadi, karena si abang pengen langsung minta coklatnya tanpa mau sarapan nasi dulu. Begitu juga dengan Zea. Saya harus putar otak ni, untuk menggunakan komunikasi produktif .

"lhoo, tadi kan umi udah bilang, umi akan kasih coklat setelah sarapan" jelas Saya dengan tegas namun tetap berusaha lembut.{gimana lah itu ekpresinya hehe}. Namun mereka tetap cemberut,"ayo pikir-pikir dulu ya." Saya pun melanjutkan cuci piring di dapur. 

Tidak lama setelah itu, mungkin mereka sudah menyadari kalau umi tetap tidak akan memberi coklat sebelum sarapan, akhirnya mereka mengalah.

"mi sarapan dulu mi" kata si abang Umar.

"nah gitu dong, anak pintar umi, dedek juga sarapan dulu ya?" Dedek hanya mengangguk tanda setuju. Baiklah anak-anak umi, mari kita sarapan.


#Hari7
#Gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayIIP





Tidak ada komentar: