Share

Main di Car Free Day Menuai Tantrum

Assalamualikum Wr. Wb
Minggu, 12 November 2017

Hari minggu telah tiba,, hatiku gembira,,,!!!





Sudah beberapa minggu belakangan ini saya kembali membawa anak-anak ke CFD {Car Free Day} setiap hari minggu. Mereka sangat senang sekali dibawa kesini, tapi masalahnya adalah banyak "racun" {orang berjualan mainan} bertebaran di sepanjang jalan, itu yang membuat saya kadang surut untuk mengajak mereka, sebab tantrumnya sering muncul disini. Dulu semasa umar berumur 1 hingga 2 tahun, setiap minggu saya dan suami mengajak mereka kemari, tapi saat itu dedek zea pun masih bayi dan belum punya rengekan minta mainan hehe. Tapi syukurlah tante dan om nya turut serta hingga bisa  ikut menjaga mereka. Memang suami saya sekarang tidak pernah ikut lagi, karena sedang bekerja.

Sebelum memasuki jalanan CFD biasanya kami mampir dulu di sebuah taman bermain umum, disana ada mainan seluncuran, ayunan dan lain-lain. Umar dan Mazea memang belum masuk TK atau PAUD tapi disinilah mereka mengenal mainan-mainan anak TK ini. Si adek zea suka sekali mainan ayunan dan seluncuran, sedang si abang hanya suka mainan seluncuran, seperti biasa si abang umar yang suka mainan mobil-mobilan ini tak pernah lupa membawa mainan kesayangan nya itu kemana pun dia pergi. 

Saat main seluncuran, mereka hampir bertabrakan karena kejar-kejaran, hingga dedek hampir terjatuh, namun si abang yang telah saya ajarkan cara meminta maaf ini, selalu ingat kalau salah maka minta maaf.

"eh Maaf dek" begitu katanya. Cek yuk video mereka main disini 👇👇👇




Setelah asik bermain, kami pun mengajak mereka untuk masuk ke area CFD, disana terlihat rame sekali orang yang senam, maupun yang jalan kaki sambil membawa anak-anak. Kebetulan tadi ada acara Hari Kesehatan Nasional, jadi tambah rame dari biasanya. Nah sampailah kami di tempat penyewaan mainan mobil-mobilan, ahaaa disini mereka mulai rewel. Awalnya sih asik ya main mobil-mobilan, si adek zea sama om dan tantenya pakai mobil yang ada remot control nya. Tapi si abang pakai mobilan yang manual.

Setelah jam menujukkan hampir jam 9.00 itu tandanya sebentar lagi acara CFD ini akna berakhir, maka sayapun mengatakan kepada umar bahwa main mobilannya disambung minggu depan, namun dia tantrum.

"Abang umar, udahan yuk main mobilannya, semua orang sudah mau pulang lho nak?" Bujuk saya.

"Hmmm, enggak" Jawabnya sambil merengut. Sementara si bapak yang punya mainan telah meminta untuk berhenti main. 

"Baterainya udah habis nak, di charge dulu ya" Saya mulai memelas khawatir dia tantrum. Rupanya si umar tidak mau juga, dan tetap duduk di atas mobilan itu. Sementara adek zea mau menurut seperti biasanya. Karena lama sekali dia masih tidak mau turun dari mobilan itu, akhirnya saya angkat dan gendong dia keluar dari sana, tapi dia malah mulai meronta dan menangis. Saya pun membawanya ke tempat yang sedikit sepi dan meletakkan dia di sana.

"Ok, umar kalau mau marah, marah dulu disini ya, menangislah dulu, umi tungguin sampai selesai nangis, coba lihat mobilan nya juga udah dibawa sama si bapak itu, jadi tidak bisa main lagi kan?" Terang saya sambil menunjuk ke arah si bapak penyewa mainan tersebut. Tapi si umar tetap menangis, dan saya hanya menunggu dia berhenti menangis. Tampak dia memperhatikan dari jauh si bapak yang punya mainan itu berkemas-kemas hendak pulang. Hingga 15 menit lamanya menunggu dia mereda. barulah kami beranjak pulang.

"Ayok pulang mi, besok main lagi ya mi"  Pinta umar sambil memeluk umi.

Hmm memang sedikit melelahkan hati menghadapi anak tantrum di depan umum. Dulu saya masih terbawa emosi, tapi kini pelam-pelan saya praktekkan cara berkomunikasi produktif seperti yang saya pelajari di Kelas Bunda Sayang IIP. 


#Hari11
#Gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayIIP




Tidak ada komentar: