Share

Tiga Makna #Memesonaitu.



"Pancarkan Pesonamu", begitu sering terdengar disalah satu iklan produk kecantikan ditelevisi, yang memanah mata para wanita yang juga ingin tampil mempesona seperti para bintang iklan tersebut, tapi apa mau dikata, setelah produknya dicoba, dan hasilnya diluar ekspektasi mereka, apa kata #memesonaitu tetap bisa ditujukan ke mereka??. Ya, karena #memesonaitu bukan hanya soal kecantikan fisik semata, setuju?

Mari kita bahas tiga makna #memesonaitu?




Wanita, salah satu makhluk ciptaan Allah Subhanahu Wataala yang istimewa, betapa tidak, kita bisa sekuat baja dan kita juga bisa serapuh kayu lapuk, terkadang kita tidak menyadari betapa berharganya kita, betapa istimewanya kita, dan kita wanita masih merasa ada saja yang kurang dalam diri kita, oleh karena itu kita suka berhias, dan kita memang suka perhiasan, padahal kita lah perhiasan dunia itu, ya, semua wanita itu mempesona maka carilah makna #memesonaitu dalam diri Anda.

Bagi saya, ada tiga makna dari kata #memesonaitu 

Pertama, #memesonaitu saat ketika menjadi seorang gadis belia, yang artinya sudah bisa membedakan baik dan buruk, sudah mengerti bagaimana kehidupan ini berjalan, seperti lahir, tumbuh besar, menikah, menjadi ibu, dan kematian.

Semasa gadis belia, kita adalah seorang anak gadis dari kedua orang tua kita, memesonalah dengan menjaga hati mereka, menjaga kehormatan mereka, dan yang terpenting tak putus dalam mendoakan mereka, baik mereka masih ada apalagi sudah tiada. Bukankah sebuah kebanggaan bagi orang tua memiliki kita anak perempuan yang disayanginya semenjak lahir, dibesarkan dan diharapkan penolong mereka di akhirat kelak, ternyata pandai menjaga diri dan kehormatan keluarga, apalagi bisa mencetak prestasi, baik disekolah maupun dilingkungan luar. Seorang gadis sholehah yang selalu menutup auratnya, dan tak pernah lengah akan sholat dan wudhunya, sungguh hati orang tua mana yang tidak senang dan bangga akan hal itu, bahkan mereka tidak peduli kita berwajah jelita atau buruk rupa, kita adalah anak gadis mereka.

Ketika orang tua mengantarkan kita ke gerbang kesuksesan, dikala kita menyelesaikan suatu prestasi akademis maupun non akademis, mereka ikut berdiri disamping kita, tanpa sepatah kata, mereka hanya tersenyum penuh syukur dan bangga, "inilah anakku sang juara" kata hati mereka,  meneteslah air matanya ketika kita memeluk dan menyalami tangannya dan mendengar ucapan kita "Alhamdulillah ya Allah, terimakasih ayah dan bunda", itulah #memesonaitu ketika kita gadis belia.

Kedua #memesonaitu ketika datanglah pinangan atau lamaran kerumah orang tua kita, oleh seorang pria baik hati lagi santun, meminta kita menjadi pendamping hidupnya, menjadi istri untuknya dan siap pula menjadi ibu bagi anak anaknya.

Bagi orang tua yang merasa anaknya mampu menerima pinangan itu, maka ketika hari pernikahan di gelar, akad nikah sudah diterima dan diserahkanlah tanggung jawab dari sang ayah kepada sang suami, maka disaat itulah kita membagi kata #memesonaitu, pertama menjadi istri yang mempesona suami dan kedua tetap menjadi anak yang mempesona bagi orang tua kita.

Menjadi seorang istri, tidak ada kebanggan lain selain mendapat ridho suaminya, mendapat pujian dari suaminya, tidak hanya dari soal kecantikan semata, tetapi lebih dari pada itu, yaitu menjadi istri yang pandai bersyukur kepada suami, apapun yang diberikan suami, apapun yang diperintahkan suami dia turuti, selagi itu masih dalam koridor ketaatan kepada Allah Azza Wajalla.

Menjadi cantiklah dihadapannya, menjadi perianglah dihadapannya, menjadi memesonalah untuknya, karena semua itu adalah surga bagi kita, saya jadi teringat beberapa hari yang lalu,  cerita dari seorang bapak supir taxi yang saya naiki ketika pulang dari rumah seorang teman, sepanjang perjalanan dia bercerita, awalnya karena dia tersesat mencari alamat rumah teman saya, yang akhirnya berujung ke cerita lain,

 "ibu, suaminya ngk jemput" kata beliau mengawali,

"suami saya sedang bekerja pak, lagian saya ngk mau dia repot jemput saya soalnya jalan kesini parah macetnya, kasian dia capek" jawab saya.

"ooh, iya bu, jadi istri harus bersyukur ya bu, bagaimanapun suami" timpanya.

"saya ngk munafik bu, menjadi supir taxi ini, banyak ujian untuk rumah tangga, kalau ngk kuat kuat bisa hancur rumah tangga" lanjutnya.

"kenapa pak" tanya saya

"ya, saya bekerja dari subuh jam 4 sampai malam jam 1, beraneka ragam tamu {penumpang} yang saya bawa, apalagi yang wanita wanita pulang malam, bisa gawat saya bu" katanya melanjutkan, dan saya hanya mengangguk mengiyakan.

"terus saya selalu bilang sama istri dirumah, kalau dirumah sama suami itu, berdandan lah sikit {berdandanlah sedikit}, suami kan capek pulang kerja, yaa walau pulang bawa uang ataupun ngk bawa uang saya harap istri itu bersyukur, itu sih yang penting", lanjutnya menjelaskan.

Hmmm, sudah jelas sekali dari penjelasan bapak diatas, selain dia berharap sang istri tampil cantik dihadapannya dia lebih berharap sang istri bersyukur akan dirinya dan mensupport dia dalam mencari nafkah.

Jadi seorang isri yang pandai menjaga diri, kebersihan diri dan pandai bersyukur itulah #memesonaitu.

Ketiga #memesonaitu ketika menjadi seorang ibu yang dirindukan surga. Tidak ada kata lain, wanita itu bener benar istimewa, Allah begitu Maha Sempurna, menjadikan kita wanita begitu mudah untuk melangkah ke surga dengan taat padaNya dan pada suami tercinta, kini ketika menjadi seorang ibu, Allah beri kita keistimewaan lain, yaitu surga ditelapak kaki kita bagi anak anak kita.

Mendidik anak bukan soal anak bisa ini atau bisa itu, tetapi bagaimana anak bisa mendapatkan surganya lewat kita, ya, kitalah sang ibu, guru pertama bagi mereka, dari kitalah hendaknya mereka tahu akan Sang Pencipta Allah Subhanahu Wataala. Mengetahui akan lika liku dunia yang akan mereka hadapi dimasa nanti, berusaha sabar dan menahan amarah saat anak mulai menunjukkan kenakalan mereka, berusaha ikhlas saat anak terbaring sakit, dan terus belajar dan belajar menjadi ibu yang baik untuk mereka, tidak lupa mendoakan mereka agar kelak mereka menjadi anak yang lebih sholeh dan lebih sholeha dari kita.

Sabar dan Ikhlas adalah kata tanpa batas, menjadi ibu yang sabar dan ikhlas itu susah, menjadi ibu yang sempurna itu susah, tetapi berusaha menjadi sabar,  berusaha menjadi ikhlas, berusaha menjadi sempurna itulah #memesonaitu.

Kalau kamu apa arti #Memesonaitu ?  yuk tulis disini http://pancarkanpesonamu.com





.














2 komentar:

Piet Genta mengatakan...

Top markotop

lailasy mengatakan...

Mak coca memesona